Kajian Kristologi (Bag. 1)


Sumber: Tim Redaksi

Sumber: Tim Redaksi

fsldkdnusra.wordpress.com – Mataram. Senin, (10/06) pukul 16.00-17.40 bertempat di Masjid Baabul Hikmah Universitas Mataram. Untuk kali pertama dalam kepengurusan FSLDK Nusra 2013 yang diketuai oleh Ahmad Zaenuddin, Komisi Isu dan Media menggelar sebuah kajian ilmiah kristologi berskala Kota Mataram. Dengan tema “Awas! Bahaya Laten Pemurtadan.” Kegiatan ini  mendapat respon yang cukup antusias dari kalangan mahasiswa. Terlihat dari banyaknya peserta yang hadir mengikuti kegiatan yang akan rutin dilaksanakan setiap dua bulan sekali tersebut.

Menurut narasumber kajian kristologi ini, HR. Sri Bintoro H (staf Bidang Dakwah MUI NTB), kristenisasi di NTB sudah banyak terjadi secara terselubung sehingga sulit dideteksi. Diantaranya adalah kasus percobaan kristenisasi yang terjadi di daerah Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Suatu ketika ada sekelompok orang meminta izin kepada pejabat setempat untuk melakukan khitanan massal kepada anak-anak di daerah itu. Setelah diselidik asal muasal orang-orang tersebut dan apa motifnya, ternyata diketahui bahwa mereka adalah sekelompok missionaris yang berniat membungkus aksi kristenisasinya dengan acara khitanan massal. Kontan saja acara tersebut langsung ditolak oleh pejabat KLU tersebut.

HR. Sri Bintoro H adalah seorang pakar kristologi NTB yang sering diminta menangani kasus-kasus yang terindikasi pemurtadan. Di sela-sela pemaparannya tentang kristologi beliau lebih lanjut mengatakan, “Kajian kristologi ini adalah salah satu wadah pencerdasan untuk mahasiswa muslim yang notabene adalah kaum intelektual sebagai bekal berdakwah kepada nonmuslim sekaligus menangkal kristenisasi yang sudah berlangsung sejak dulu di Indonesia, khususnya NTB.”

Ini akan menjadi PR besar Komisi Isu dan Media yang dikoordinatori oleh Raden Setiawan -mahasiswa Bahasa Inggris semester 6- untuk terus menguapayakan keberlanjutan program pencerdasan ini agar cita-cita menangkal pendangkalan akidah di masyarakat dapat terwujud.

Oleh:
Henny Ratnaningsih
{Staf akhwat Komisi A}

Leave a comment